Wush... Udara dingin menghempas wajah kami saat iring-iringan motor kami mulai menyusuri jalan yang berkelok-kelok yang menanjak. Sesekali kami dihadang kabut tipis yang memang sering muncul di wilayah yang berada di antara gunung Merapi dan Merbabu ini.
Gunung Merapi dari Lereng Gunung Merbabu * |
Bosan, itu yang aku
rasakan selama ini. Selama satu semester bergelut dengan banyak tugas-tugas
kuliah, bertemu dengan dosen-dosen yang ‘baik hati’ dan selalu bertemu dengan
teman sekelas yang wajahnya itu-itu saja membuat jiwa ini terasa haus dengan
hal baru. Maka liburan semester kemarin aku bersama-sama teman semasa SMA-ku
dulu merencanakan sebuah liburan
bersama, semacam reuni kecil-kecilan gitu dah. Bersama Sedot, Lies, Mastur, Gepeng,
Amalia, Dedew, Dinu, Nia dan Icha, aku
berangkat menuju tempat sasaran kami.
Kami memilih berlibur
di sebuah kota kecil, kota yang terkanal dengan sebutan Kota Susu, Kota
Boyolali. Kota yang memiliki Jargon Boyolali Tersenyum ini mempunyai sebuah
wilayah yang sering masyarakat sebut Swiss van Java. Kawasan itu berada di
kecamatan Selo. Sebelumnya saat kawanku Lies menyebut nama itu, temen-temenku
tertawa geli. Tapi tentu bukan tanpa sebab nama Swiss van Java melekat pada
kawasan itu.
Dari Kota Boyolali,
kami ambil arah barat menuju kecamatan Selo. Sesaat melewati Pasar Cepogo, kami
disambut jalan yang berkelok-kelok. Sangat cocok sambil mendengarkan alunan
dangdut karena membikin kita goyang terus, hahaa. Aku yang memang Cah mBoyolali asli tak begitu kaget dengan
kondisi ini, apalagi Lies yang memang rumahnya ada di kawasan yang akan kami
kunjungi ini. Tapi, tidak bagi teman-temanku yang lain, merasakan jalan seperti
ini pastinya merasakan sensasi yang luar biasa. Apalagi di sepanjang jalan ini
terlihat pemandangan yang luar biasa.
Pos Pengamatan Gunung Merapi di Selo, Boyolali. * |
Jika melihat sebelah
timur, akan terlihat kota Solo dan sekitarnya. Dan yang membikin menjadi tambah
manis adalah Si Putri Tidur yang menjadi background kota Solo. Putri Tidur
adalah sebutan lain dari Gunung Lawu karena dari tempat ini tampak seperti
Putri yang sedang tidur.
Selain itu, ada
beberapa track jalan yang berada di atas jurang dan di bawah tebing dengan
pohon-pohon hijau nan rimbun memagari sepanjang jalan. Apalagi setelah mulai
memasuki wilayah kecamatan Selo, udara yang semakin dingin dan jalan berkelok
yang semakin menanjak membuat kami semakin berhasrat memacu kendaraan kami
untuk segera sampai di Selo dan mencari kehangatan disana.
Bersambung...
Sabtu, 24 Juli 2010
*) itu foto yang bakal kami liat saat sampai di Selo nanti :)
bentar lagi bakalan ngumpul lagi lah, tunggu saja... XD