Sabtu, 14 Desember 2013.
Hari sabtu? Akhir pekan, saatnya liburan santai bersama keluarga. Yah, bagi sebagiaan orang hari sabtu memang ditunggu-tunggu untuk melepas penat dan lelah sambil berkumpul bersama keluarga setelah sepekan menghabiskan waktu di tempat kerja.
Tapi untuk para mahasiswa semester akhir sepertiku ini hari sabtu tetap saja seperti hari-hari biasanya, nggak ada yang ditunggu apalagi sesuatu yang istimewa. Mau pulkam (pulang kampung) juga malas karena jauh, kalau nggak kepepet atau ada acara keluarga juga nggak bakalan pulang. Intinya Hari ini (sabtu) nggak ada bedanya sama hari senin, hahaa.
Tapi hari sabtu ini, tepat hari ini akan berbeda bagi temenku yang satu ini. Namanya Sani, sebenernya dia masih tergolong mahasiswa baru sih, baru semester tujuh maksudnya, hahaa. Dia hari ini berulang tahun euy! Tepat 21 tahun silam, 14 Desember 1992 di pedalaman Pekalongan terdengar suara tangisan bayi yang merengek keras seakan tak ingin dilahirkan karena melihat kondisi dunia yang semakin tak karuan ini. Namun si bayi akhirnya tertidur pulas saat melihat kedua orangtuanya memeluknya dengan penuh kasih sayang dan cinta, seakan si bayi tau kalo apapun yang terjadi nanti, ibu dan ayahnya akan selalu mendampinginya.
17 tahun berlalu, dan si bayi pun sudah tumbuh dengan sempurna diiringi dengan untaian cinta kasih kedua orangtuanya. Namun diusianya ini, dia harus rela hidup berselang jarak puluhan kilometer dengan orangtuanya untuk melanjutkan studinya di universitas. Yah, walaupun akhirnya nggak jadi hidup sendiri tapi ikut tantenya yang kebetulan rumahnya deket kampus, hahaa.
Kuliah Sani berjalan lancar walaupun harus dilaluinya dengan kerja keras dan tak ingat waktu. Malam menjadi siang karena digunakan untuk lembur membuat tugas-tugasnya yang selalu hilir mudik setiap hari tapi siang enggan menjadi malam karena harus tetap masuk kuliah, hahaa. Tapi semua itu membuahkan hasil dengan perolehan nilainya yang patut dibanggakan.
Masuk di semester tujuh, semester dimana nanti akan diuji seberapa besar mental dan kemampuan yang didapatkannya selama kuliah dalam menerapkan ilmunya pada dunia pendidikan dan kemasyarakatan. Awal semester tujuh Sani harus siap untuk terjun di sebuah sekolah untuk menerapkan dan mengajarkan ilmunya kepada para siswa selama dua bulan penuh. Alhamdulillah ujian ini dapat dilaluinya dengan baik walaupun ada salahnya juga. Ya ada salah sedikit itu maklum lah, namanya juga masih manusia. Setelah terjun di sekolah, akhirnya datang juga ujian untuk terjun ke masyarakat, atau para mahasiswa biasa menyebutnya dengan KKN. Bingung juga sih sama kelakuan mahasiswa sekarang, suka demo nentang KKN tapi saat disuruh KKN mereka nurut dan diem aja, udah gitu masih harus bayar tetep aja pada mau, ckkk. (Mas Wawa Oon, beda singkatan beda artinya itu, huuu)
Akhirnya masa-masa KKN Sani pun tiba. Dan saat dimulainya KKN itu, maka dimulai pula 45 hari Sani yang akan penuh dengan berbagai perasaan dan kenangan. Akan ada banyak kisah tentang harapan, persahabatan, kesetiaan, cinta, dan godaan, serta penghianatan yang akan memberikan Sani sebuah memori tak terlupakan. Dan tak akan hidup sebuah kisah tanpa adanya kenangan gila bersama teman-teman KKN yang baru dikenalnya itu. Tunggu kelanjutannya...
*** Bersambung ***
Loh, kok malah jadi kaya cerpen ngene ki piye iki...padahal niatnya mau nulis ucapan selamat ulang tahun untuk si Sani yang hari ini, Sabtu 14 Desember memperingati kelahirannya yang ke-21, hahaa.
Yowis lah, dah terlanjur jauh..
Intinya, untuk temenku Sani, aku (dan teman-teman yang lain juga) mengucapkan selamat ulang tahun untukmu, sekarang udah 21 tahun, semoga semakin bertambah dewasa, sehat selalu dan yang terpenting bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain. Kami hanya bisa berharap dan mendo'akanmu semoga apa yang kamu inginkan dan cita-citakan bisa tewujud. InsyaAllah kalau kita ingin dan selalu berusaha menggapainya, kita akan memperoleh hasilnya. Allah selalu melihat dan mendengar apa yang diusahakan oleh hamba-Nya. Aamiin.
Jangan lupa traktirannya lho yaa...pokoke suk nak pethuk tak todong karo konco-konco, hahaa XD
*Den Baguse, Wawa. :D
Panggung Kesenian - Joglo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. |
Pede itu baik, tapi kalo ke-pede-an...wah wah, ampun dah