Hari ini wisuda, sampai jumpa lagi.
Hari ini, perasaan senang, sedih, galau, syukur, bercampur aduk tak menentu di dalam hati. Bagaimana tidak, senang karena hari ini wisuda, tapi juga sedih karena harus berpisah dengan teman. Galau pun tak ketinggalan karena bingung bagaimana hari-hari di kemudian nanti. Tapi tetep syukur kepada Allah yang telah memberikan segalanya kepada kita. Alhamdulillah.
Kuliah bertahun-tahun, dan ternyata hari yang ditunggu-tunggu ternyata cuma seperti ini. Nggak jauh dari kata bosan. Bayangkan, sejak pagi bahkan malam sebelumnya kita sudah harus bersiap-siap terutama menyiapkan pakaian dan toga. Membayangkan betapa ribetnya persiapan cewek yang harus make up’an dulu, pagi-pagi berangkat ke salon, pakai kebaya dan aksesoris lainnya. Dan itu semua hanya untuk satu acara yaitu Wisuda. Acara dimulai pagi sampai siang. Cuma dengerin sambutan dilanjut antri benerin koncer topi sama pak Rektor. Biarpun ada hiburannya tetep aja bosen.
Tapi bukan pada acara wisudanya yang terpenting, tapi bisa menunjukkan pada orang tuanya kalau sudah berhasil lulus itu hal yang luar biasa. Berkumpul bersama teman-teman baik yang lulus maupun yang belum. Menyaksikan keramaian para wisudawan dan keluarganya yang antri foto ataupun foto sendiri-sendiri. Dilanjutkan acara syukuran, makan-makan bersama keluarga. Kemudian juga disambut teman se-UKM, sekos, seasrama atau satu pondok yang nagih syukuran. Dan yang paling menyenangkan adalah bisa meninggalkan kampus tercinta, menurutku itu sih yang paling menyenangkan dari wisuda, hahaa.
Tapi ada yang beda dengan syukuran wisuda kemarin. Syukuran Wisuda kalau cuma ditraktir makan sih udah biasa dan nggak begitu berkesan. Maka dari itu dua minggu yang lalu sebagian dari kami hijrah dari Semarang menuju Jogja. Ke Jogja bukan untuk ngungsi karena Semarang banjir lho ya, tapi kami ke Jogja karena ada satu temenku yang janji kalau dia bisa wisuda tahun ini mau ngajakin pesta pantai. Sebenarnya janjinya bukan pesta pantai sih, tapi bakaran ayam. Berhubung anak-anak kamar pengen jalan-jalan ke Jogja, akhirnya anggaran biaya untuk bakaran ayam dialihkan untuk sewa mobil. Dan ternyata ada satu wisudawan lagi yang pengen gabung, jadi anggaran biaya semakin besar. Aseeek dah.
Hari ini, perasaan senang, sedih, galau, syukur, bercampur aduk tak menentu di dalam hati. Bagaimana tidak, senang karena hari ini wisuda, tapi juga sedih karena harus berpisah dengan teman. Galau pun tak ketinggalan karena bingung bagaimana hari-hari di kemudian nanti. Tapi tetep syukur kepada Allah yang telah memberikan segalanya kepada kita. Alhamdulillah.
Kuliah bertahun-tahun, dan ternyata hari yang ditunggu-tunggu ternyata cuma seperti ini. Nggak jauh dari kata bosan. Bayangkan, sejak pagi bahkan malam sebelumnya kita sudah harus bersiap-siap terutama menyiapkan pakaian dan toga. Membayangkan betapa ribetnya persiapan cewek yang harus make up’an dulu, pagi-pagi berangkat ke salon, pakai kebaya dan aksesoris lainnya. Dan itu semua hanya untuk satu acara yaitu Wisuda. Acara dimulai pagi sampai siang. Cuma dengerin sambutan dilanjut antri benerin koncer topi sama pak Rektor. Biarpun ada hiburannya tetep aja bosen.
Tapi bukan pada acara wisudanya yang terpenting, tapi bisa menunjukkan pada orang tuanya kalau sudah berhasil lulus itu hal yang luar biasa. Berkumpul bersama teman-teman baik yang lulus maupun yang belum. Menyaksikan keramaian para wisudawan dan keluarganya yang antri foto ataupun foto sendiri-sendiri. Dilanjutkan acara syukuran, makan-makan bersama keluarga. Kemudian juga disambut teman se-UKM, sekos, seasrama atau satu pondok yang nagih syukuran. Dan yang paling menyenangkan adalah bisa meninggalkan kampus tercinta, menurutku itu sih yang paling menyenangkan dari wisuda, hahaa.
Tapi ada yang beda dengan syukuran wisuda kemarin. Syukuran Wisuda kalau cuma ditraktir makan sih udah biasa dan nggak begitu berkesan. Maka dari itu dua minggu yang lalu sebagian dari kami hijrah dari Semarang menuju Jogja. Ke Jogja bukan untuk ngungsi karena Semarang banjir lho ya, tapi kami ke Jogja karena ada satu temenku yang janji kalau dia bisa wisuda tahun ini mau ngajakin pesta pantai. Sebenarnya janjinya bukan pesta pantai sih, tapi bakaran ayam. Berhubung anak-anak kamar pengen jalan-jalan ke Jogja, akhirnya anggaran biaya untuk bakaran ayam dialihkan untuk sewa mobil. Dan ternyata ada satu wisudawan lagi yang pengen gabung, jadi anggaran biaya semakin besar. Aseeek dah.
Calon Bupati Padang akhirnya Wisuda juga *sengaja upload foto yang blur, hahaa |
Oke dah, cerita jalan-jalan ke Jogjanya ditunggu
besok lagi ya. Yang terpenting disini adalah aku ingin mengucapkan selamat
kepada para wisudawan khususnya kepada temen-temen pondok PPRT. Buat kalian
semua, semoga sukses. Senang deh melihat kalian akhirnya bisa lulus, tapi sedih
juga karena nggak lama lagi kita akan berpisah. Tapi tetep bersyukur atas apa
yang Allah berikan kepada kita semua. Insyaallah semester depan aku akan menyusul
kalian wisuda dan sukses di dunia kerja serta dapat membangun keluarga
sejahtera yang sakinah mawaddah wa rahmah dengan selalu hadir mahabbah. Aamiin.
Oke...lanjut cerita ke
Jogja >> Sepenggal Catatan Perjalanan Semarang - Pok Tunggal
Semarang
Kamis, 30 Januari 2014.