Duh...lagi-lagi bentrokan antara suporter bola dengan warga masyarakat kembali terjadi. Kali ini suporter PSIS Semarang yang tergabung dalam Snex dan Panser Biru terlibat bentrok dengan masyarakat Grobogan, tepatnya warga desa Klompok dan Bugel kec. Godong, Grobogan yang terjadi pada Minggu malam kemarin (5/5/13).
Dari berita yang aku baca di beberapa media massa sih bentrokan ini disebabkan oleh kelakuan anarkis yang dilakukan para suporter seperti menjarah dagangan dan merusak rumah serta sepeda motor di kedua daerah tersebut. Melihat kelakuan para suporter itu, warga menjadi marah dan memblokade jalan Semarang-Grobogan yang mana jalan itu adalah satu-satunya akses dari Grobogan menuju Semarang. Karena jalan diblokade dan dilakukan sweeping oleh warga, para suporter yang ingin pulang menuju Semarang terhendi di Godong dan akhirnya terjadilah bentrokan.
Untuk malam ini sih situasi di TKP sudah kondusif. Para suporter yang terjebak di Godong pun sudah bisa dipulangkan oleh TNI/Polri walaupun harus dengan pengawalan ketat disepanjang perjalanan. Tapi, yang masih bikin risih dan resah itu desas desus, isu, hoax dan broadcast yang menyesatkan dengan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya aja nih pagi tadi aku mendapatkan kabar bahwa korban yang meninggal dunia ada 7 orang, dari pihak suporter 6 orang dan warga 1 orang, kemudian 1 truk digulingkan warga serta 70 motor dibakar. Dan kabar hangat yang barusan tersebar adalah 4 mahasiswa IKIP PGRI Semarang meninggal diakibatkan oleh sweeping yang dilakukan oleh suporter PSIS terhadap warga dan Mahasiswa asal Purwodadi yang kuliah di Semarang. Informasi ini tersebar dikalangan anak-anak Grobogan yang sedang kuliah di Semarang melalui Pesan Singkat atau SMS.
Karena isu-isu inilah aku juga terkena imbas dari bentrok ini. Beberapa teman yang berasal dari Purwodadi (Grobogan), merasa cemas dan was-was dan tidak aman karena kabar-kabar yang beredar tersebut. Beberapa temanku sudah mencoba menenangkan suasana dan menjelaskan bahwa itu hanya isu dan belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, namun teman-teman Purwodadi ini tetap aja tampak gelisah. Apalagi saat ada kabar bahwa ada 4 mahasiswa IKIP PGRI yang tewas akibat sweeping plat nomor K dari suporter PSIS. Busyet dah, mendadak seperti terjadi bentrok susulan, suasana kamar jadi ikut-ikutan ramai dan rusuh cuma gara-gara anak-anak Purwodadi ini, sampai-sampai ada yang mau ganti plat nomor segala. Ini nih, akibat bentrokan warga dengan suporter PSIS Semarang, kamarku ikutan rusuh deh...Ampuuun... :|
Saat tulisan ini ditulis, suasana kamar panulis sudah tampak kondusif bahkan terlihat lengang karena para penghuninya yang sudah pada tidur. Semoga besok pagi terdengar kabar yang baik dan terjadi hal-hal yang lebih indah dari hari kemarin dan hari ini.
Pesanku sih cuma simpel, jangan telan mentah-mentah setiap informasi yang datang pada kita. Pikirkan sebelum berbicara dan renungkan terlebih dahulu sebelum bertindak.
Salam Sehat dan Sukses selalu... :D
*Foto: Solopos.com
Para suporter harusnya menjunjung sportifitas seperti tim yang dibelanya, bukan malah menjatuhkan tim kesayangannya sepeti melakukan hal-hal yang anarkis...
Salam Damai *_*)Y
Washoy...wkkk