"Indonesia is the most beautiful place in the world."
Yup, kalimat itu memang pantas dan tak bisa disangkal lagi.
Indonesia memang indah, nggak cuma keindahan alamnya saja, tapi sejarah dan
budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang dan leluhur bangsa Indonesia juga
sangatlah indah. Salah satu peninggalan yang indah dan harus kita jaga
keberadaannya adalah peninggalan yang berbentuk candi. Salah satunya adalah
Candi Borobudur yang merupakan candi budha terbesar di dunia yang termasuk dalam World Wonder Heritages.
Candi Borobudur ini terletak di Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah, kurang lebih 40 KM sebelah barat laut Kota Jogja,
86 KM sebelah barat daya Kota Surakarta dan 100 KM sebelah selatan Kota
Semarang.
Nah, kali ini aku hanya ingin melanjutkan dari ceritaku kemarin saat aku pergi
jalan-jalan ke Magelang untuk merayakan pergantian tahun 2012 dan ulang tahun sepupuku.
Jadi aku nggak akan banyak omong mengenai sejarah dan arsitektur Candi
Borobudur, karena itu semua sudah banyak dibahas di buku pelajaran
sekolah dan di situs-situs pendidikan seperti di Wikipedia maupun di situs-situs pariwisata seperti di YogYES.com.
Seperti yang aku tulis dalam postingan sebelumnya (Go To Magelang),
aku berangkat dari Semarang menuju Magelang pada hari Jum'at, 30
Desember 2011. Setelah lama menunda keberangkatan akhirnya sekitar pukul
empat sore aku baru berangkat karena hujan baru reda saat setelah
kumandang adzan 'ashar. Karena ada masalah dengan sepeda motor yang aku gunakan dan terjebak hujan, baru empat jam kemudian aku baru sampai di
rumah sepupuku di Desa Candirejo, sebuah desa yang terletak di sebelah
tenggara Candi Borobudur, kurang lebih hanya sepuluh menit dari Candi
Borobudur.
Sabtu, 31 Desember
2011, seperti yang sudah direncanakan, setelah pagi hari aku bersama
sepupuku dan teman-temannya jalan-jalan melihat Watu Kendhil yang berada
di atas Bukit Menoreh, sore harinya baru dilanjutkan menikmati
keindahan Candi Borobudur. Mengelilingi Candi Borobudur di sore hari,
sesekali diwarnai dengan rintik-rintik gerimis membuat suasana jadi
makin asik. Borobudur memang luar biasa, sambil menunggu malam untuk
merayakan pergantian tahun dan juga untuk merayakan hari ulang tahunnya
sepupuku yang jatuh pada tanggal 31 Desember.
Foto bersama di Candi Borobudur |
Ini dia foto sesaat
setelah masuk di komplek Candi Borobudur, sambil bergandengan tangan
sedangkan aku memilih duduk di tengah-tengah. Yang aku sayangkan adalah
kenapa sepupuku yang hari itu ulang tahun nggak ikut foto bareng justru
dia yang ngambil fotonya. Harusnya salah satu dari kami yang ngambil
fotonya atau minta tolong lah pada seseorang untuk fotoin kami. Tapi mau
gimana lagi, itu masa lalu, hahaa.
The beauty of Borobudur Temple |
Candi dengan kemegahan
bangunannya, seni arsitekturnya yang mengagumkan, relief-relief di dinding candi yang sangat halus dan indah menyadarkan
kita bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar di masa lalu, bangsa yang
memberikan pengaruh besar terhadap perkembanngan manusia. Dengan
demikian, kita
sebagai penerus bangsa harus semangat dan pantang menyerah membangun dan
mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia seperti masa lalu. Oke
kawan-kawan... :D
'Relief terbaru' Candi Borobudur, hahaa. |
Ngomong-ngomong soal relief, Candi Borobudur memiliki 1460
relief dengan panjang lebih dari dua kilometer. Luar biasa bukan?
Apalagi relief-relief itu bukan hanya sekedar gambar tanpa arti,
melainkan gambar dengan sebuah kisah dan ajaran-ajaran kahidupan pada
masa pembangunannya, yaitu sekitar tahun 800 Masehi. Borobudur tak ubahnya bagaikan sebuah kitab yang merekam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa kuno.
Halaman Candi Borobudur yang luas dan asri. |
Mendung mulai menggelayuti Candi Borobudur. |
Muter-muter mengelilingi Candi Borobudur. |
Biarpun sudah
capek karena pagi harinya sudah naik-naik ke puncak Bukit Menoreh dan
melihat Candi Borobudur dari atas Bukit Menoreh, harus tetep semangat
untuk mencapai puncak Candi Borobudur dan gantian melihat Bukit Menoreh
dari atas Candi Borobudur. :D
Dan inilah dia penampakan Bukit Menoreh
yang menurut dongeng adalah perwujudan dari Gunadharma sang arsitek
Candi Borobudur yang sedang tidur. *sekali lagi, hanya dongeng*
Terlihat dari Candi Borobudur, Bukit Menoreh sudah diguyur hujan. |
Stupa Candi Borobudur, jumlah total aslinya ada 504 buah stupa. |
Istirahat dulu, capek muter-muter, hahaa. |
Setelah nyampe puncak Candi Borobudur dan istirahat sebentar, akhirnya
kami putuskan untuk bergegas turun karena mulai gerimis. Dan benar, saat
kami sampai di depan pintu keluar, hujan pun akhirnya mengguyur kami
semua hingga kami harus berhamburan mencari emperan warung dan toko
untuk berteduh. Hujan mulai reda seiring datangnya Pakdhe menjemput kami
untuk langsung pulang. Malam tahun baru pun akhirnya kami nikmati di
rumah saja karena malamnya hujan turun lagi. Happy New Years 2012 and
Happy Birthday to My Sister.
Narsis di bawah Stupa Utama Candi Borobudur. |
Oh iya, apa
kalian melihat ada yang kurang dari apa yang kami pakai? Yang membuat
kami berbeda dengan pengunjung Candi Borobudur lainnya?
Yak, kami nggak mengenakan Kain Batik seperti pengunjung lainnya (lihat foto no. 1 & 2). Kenapa? Ada yang tahu? Padahal semua pengunjung akan mendapatkan kain batik pada saat masuk ke komplek Taman Wisata Candi Borobudur yang mana kain batik itu dipakai di bagian luar celana atau rok. Trus, mengapa kami nggak?
Karena kami masuk bukan dari jalur
resmi, alias nggak masuk dari pintu loket yang ada di depan dan
nggak usah beli tiket alias gratis. Loh kok bisa?
Rahasia dong, ini bukan untuk konsumsi umum, takut ketahuan patugas keamanan Taman Wisata Candi Borobudur, hehee.
Emm, perlu aku kasih tahu juga kalo
tiket masuk ke Candi Borobudur adalah Rp 30.000,- untuk Wisatawan
Domestik dan 20 $ untuk Wisatawan Mancanegara. Harga tiket dan
keterangan lainnya bisa cek langsung di situs resmi Taman Wisata Candi Borobudur.
Makasih dah kunjungan :D
Terima Kasih Wisata Bali udah berkunjung kesini, bikin kangen sama Bali aja nih. :)